Thursday, July 8, 2010

thumbnail

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)


PEMBENIHAN KAKAP PUTIH
(Lates Calcarifer)

1. PENDAHULUAN
Kakap Putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak
disukai masyarakat dan mempunyai niali ekonomis yang tinggi. Peningkatan
permintaan akan jenis ikan ini harus segera diimbangi dengan upaya budidaya.
Salah satu faktor yang cukup penting dalam melaksanakan budidaya adalah
"benih ikan". Ketersediaan benih dalam kualitas yang baik dan dengan
kuantitas yang cukup akan membawa kegiatan budidaya kakap putih berhasil.
2. TEKNIK PEMBENIHAN
Rancang bangun rencana pembenihan kakap putih dibuat sedemikian rupa,
sehingga semua fasilitas dan perlengkapan harus ditempatkan dengan tepat
untuk menunjang kelancaran kegiatan. Fasilitas yang diperlukan untuk
pembenihan kakap putih antara lain: kurungan apung untuk pemeliharaan
induk, bak pemijahan, bak penetasan telur, bak pemeliharaan larva, bak kultur
pakan alami/plankton dan penetasan artemia, bak penampungan air tawar/laut,
pompa dan blower beserta instalasinya serta sumber listrik.

TTG BUDIDAYA PERIKANAN
3. METODA
Pemijahan induk kakap putih matang kelamin dapat dilakukan dengan 2 (dua)
metoda, yaitu:
1) Rangsangan Hormonal
Pemijahan dengan rangasangan hormonal dilakukan denga penyuntikan
hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan Puberogen. Penyuntikan
dilakukan secara intra muscular sebanyak 2 kali dengan selang waktu antara
penyuntikan pertama dan kedua 24 jam. Takaran hormon yang dipergunakan
adalah:
a. Penyuntikan I : 250 IU HCG + 50 RU Puberogen/kg induk
b. Penyuntikan II : 500 IU HCG + 100 RU Puberogen/kg induk
2) Manipulasi Lingkungan
Pemijahan ini dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan di bak
pemeliharaan, sehingga seolah-olah mirip di alam. Perlakuan manipulasi
lingkungan yang diterapkan berupa penurunan dan penaikan kedalaman air
yang berakibat pula terhadap perubahan suhu dan kadar garam. Pemijahan
umumnya dilakukan menurut siklus peredaran bulan, yaitu pada waktu bulan
gelap atau bulan purnama. Perubahan-perubahan ini akan merangsang
terjadinya pemijahan. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari, antara
pukul 19.00 - 20.00 WIB.
4. PEMILIHAN INDUK MATANG KELAMIN
Induk kakap putih yang berukuran 3 - 4,5 kg/ekor dipelihara dalam kurungan
apung di laut untuk pematangan kelamin. Pakan yang diberikan berupa ikan
rucah segar dengan kandungan protein tinggi dan lemah rendah, disamping itu
diberikan pula vitamin E.
Penentuan kematangan kelamin induk jantan dilakukan dengan pengurutan
bagian perut ikan. Induk jantan yang telah matang kelamin akan mengeluarkan
sperma berwarna putih dan tidak encer.
Penentuan kematangan kelamin induk betina denga mengambil contoh telur
secara kanulasi, yaitu memasukkan selang plastik bergaris tengah + 1,2 mm ke
dalam saluran telur pada kedalaman 6 - 7 cm. Telur yang telah matang
umumnya bergaris tengah 0,45 - 0,65 mm, bentuknya sperical dan tidak saling
menempel (terurai).

5. PENETASAN TELUR
Telur hasil pemijahan diseleksi; telur yang dibuahi dan berkualitas baik akan
mengapung dipermukaan air. Sebelum diteteskan, telur perlu direndam dalam
larutan Acriflavine 5 ppm selama 1 menit sebagai sebagai desinfektan.
Telur ditetaskan di bak penetasan yang sekaligus menjadi bak pemeliharaan
larva dengan padat penebaran 60.000 - 100.000 butir/m3; kadar garam 28 - 30
ppt dan suhu air 26 - 280C. Pada kondisi seperti ini, telur akan menetas dalam
waktu 17 - 18 jam dengan tingkat penetasan telur berkisar 80 - 90%.
6. PEMELIHARAAN LARVA
a. Padat Penebaran
Padat penebaran larva kakap putih tergantung dari umur larva (tabel 1).
Tabel 1. Padat Penebaran Larva Kakap Putih
No. Umur larva Minggu ke- Padat Penebaran (ekor/m3)

2) Pakan
Jenis dan jumlah pakan yang diberikan untuk larva kakap putih disesuaikan
dengan umur larva (gambar 1).


Gambar 1. S
No Umur Larva minggu ke Padat Penebaran (ekor/m3)
1 Minggu ke I

60000-80000

2 Minggu ke II 35.000 - 40.000
3 Minggu ke III 15.000 - 20.000
4 Minggu ke IV 6.000 - 10.000
Skema Pemberian Jenis Pakan Larva Kakap Putih

3) Pengolahan Kualitas Air
Pengolahan air di bak pemeliharaan larva dilakukan dengan cara
penggantian air setiap hari, diusahakan kadar garam dan suhu air berkisar
antara 28 - 30 ppt dan 26 - 280C. Banyaknya air yang diganti disesuaikan
dengan umur larva (gambar 2).
Gambar 2. Skema penggantian air di bak pemeliharaan larva kakap
4) Penggolongan Ukuran
Penggolongan ukuran harus dilakukan untuk menghindari pemasangan
sesama larva akibat pertumbuhan yang tidak seragam. Penggolongan
ukuran dilkukan bilamana larva telah berumur 20 hari dan penggolongan
ukuran berikutnya dilakukan setiap 7 hari sekali.
7. PANEN BENIH
Benih kakap putih dapat dipanen setelah berumur 30 - 45 hari untuk dilakukan
pendederan (nursery) sebelum dipelilhara ditempat pembesaran. Pendederan
dapat dilakukan di kolam air laut maupun dengan kurungan apung di laut.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About

Welcome to SpesiesIkan.blogspot.com