Namun spesies unik yang baru ditemukan tersebut terancam punah oleh kegiatan pertambangan di wilayah itu. sekitar setengah dari spesies yang hidup di Palawan bersifat endemik, yang berarti mereka tidak dapat ditemukan di tempat lain.
"Telah diketahui bahwa kepiting bisa melakukan pembedaan warna. Sepertinya pewarnaan ini punya kaitan erat dengan fungsi sinyal dalam perilaku sosial," kata Hendrik Freitag dari Senckenberg Museum of Zoology, Jerman.
"Ini menjelaskan mengapa pejantan besar pada berbagai spesies Insulamon punya warna lebih merah dibandingkan betina kebanyakan, dan anakan yang berwarna ungu," tambah Freitag.
Kekayaan hayati kepiting di wilayah Palawan ini telah diteliti sejak tahun 1980, di mana saat itu ditemukan spesies Insulamon unicorn. studi lanjut kemudian menemukan spesies kepiting lain yang juga termasuk dalam genus Insulamon.
"Berdasarkan material yang ada, lima spesies lain ditemukan, empat di antaranya baru dalam ilmu pengetahuan," kata Freitag, yang memublikasikan temuannya di Raffles Bulletin of Zoology National University of Singapore.
Spesies kepiting terbesar yang ditemukan bernama Insulamon magnum berukuran 53 mm x 41,8 mm. Sementara yang terkecil, Insulamon porculum, berukuran 33,1 mm x 25,1 mm.
Dua spesies lain yang ditemukan bernama Insulamon palawense dan Insulamon johannchristiani.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments